Air Terjun Parang Ijo
Air Terjun Parang Ijo terletak di Lereng Gunung Lawu tepatnya di Desa Girimulyo Kecamatan Ngargoyoso. Air Terjun Parang Ijo mempunyai ketinggian kira-kira 50 m berada di ketinggian sekitar 1.000 mdpl.
Untuk sampai dilokasi Air Terjun kita menuruni tangga yang tidak begitu banyak, kemudian melewati jembatan yang dibawahnya mengalir air yang berasal dari air terjun parang ijo. Kita juga disambut dengan sepasang arca penjaga yang menandakan sudah sampai di lokasi air terjun. Air terjun parang ijo tidak begitu besar tetapi memiliki aliran air yang cukup deras. Walaupun air terjunnya tidak terlalu besar tetapi cukup indah dipandang dengan hamparan pohon yang hijau dan sungai yang mengalir dengan jernih.
Disini selain menikmati indahnya air terjun yang alami juga sudah tersedia fasilitas untuk memanjakan pengunjung. Tersedia kolam renang dan taman bermain untuk anak-anak, Gazebo dan gardu pandang yang dapat digunakan untuk bersantai dan dapat melihat indahnya karanganyar dari atas. Pengunjung yang ingin mencoba adrenalin terhadap ketinggian bisa mencoba naik flying fox. Pengunjung yang ingin kepuncak tersedia anak tangga yang lumayan panjang yang dapat digunakan untuk jalur naik kepuncak, juga tersedia gazebo yang dapat digunakan untuk beristirahat dan memandang keindahan alam.
Terdapat Arca Saraswati yang menjadi kepercayaan Umat Hindhu yang dibawahnya terdapat relief Lingga dan Yoni yang menjadi simbol pria dan wanita, yang letaknya disebelah kanan jalur gardu pandang.
Air Terjun Grojogan Sewu
Air Terjun Grojogan Sewu terletak di Lereng Lawu tepatnya di Desa Sepanjang Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Air Terjun Grojogan Sewu bagian dari Hutan Wisata Grojogan Sewu. Hutan wisata ini memiliki luas 20 Ha, Ditumbuhi berbagai jenis pohon dan juga sekelompok kera jinak.
Nama Air Terjun Grojogan Sewu berasal dari Seribu Pecak kaki orang dewasa, ukuran jarak yang digunakan pada zaman dulu. Air Terjun Grojogan Sewu tidak berjumlah sewu/seribu, tetapi ada beberapa titik air yang dapat dinikmati. Debit air terjun cukup besar walaupun musim kemarau air yang mengalir cukup besar, ini juga yang menjadi sebab di sebut dengan Air Terjun Grojogan Sewu. Air Terjun tertinggi mencapai sekitar 80 M, ada juga air terjun yang tidak terlalu tinggi tetapi pancaran airnya dapat menyebar membentuk cabang-cabang. Pada musim penghujan sekitar tebing akan dihujani dengan air terjun tetapi pada musim kemarau banyak air terjun yang tidak mengalir.
Air Terjun Grojogan Sewu terletak di lereng Gunung Lawu yang merupakan gunung tertinggi ketiga di Jawa Tengah. Pemandangan alam yang indah dan udara yang sejuk dan segar akan menyambut kedatangan kita di Air Terjun Grojogan Sewu.
Untuk masuk ke Wisata Air Terjun Grojogan Sewu ada 2 pintu masuk, yang berada di bagian bawah dan di bagian atas. Pengunjung yang menggunaka mobil dan bus lebih memilih penggunakan pintu masuk bagian atas.
Sebelum sampai di Air Terjun pengunjung harus melewati anak tangga yang akan membuat kaki sedikit capek, Di perjalanan melewati anak tangga pengunjung akan bertemu dengan kera yang berkeliaran dan bergantungan di pohon dan kicauan burung.
Sebelum sampai di Air Terjun pengunjung akan melewati sebuah jembatan, jembatan ini terkenal dengan nama jembatan cinta. Menurut mitos bila ada pasangan yang belum menikah melewati jembatan ini dan berhenti ketika melewatinya maka hubungannya tidak akan langgeng. Dari kejauhan pengunjung dapat merasakan gerimis yang berasal dari butiran-butiran air terjun yang terbawa angin.
Air Terjun Grojogan Sewu terletak di lereng Gunung Lawu yang merupakan gunung tertinggi ketiga di Jawa Tengah. Pemandangan alam yang indah dan udara yang sejuk dan segar akan menyambut kedatangan kita di Air Terjun Grojogan Sewu.
Untuk masuk ke Wisata Air Terjun Grojogan Sewu ada 2 pintu masuk, yang berada di bagian bawah dan di bagian atas. Pengunjung yang menggunaka mobil dan bus lebih memilih penggunakan pintu masuk bagian atas.
Sebelum sampai di Air Terjun pengunjung harus melewati anak tangga yang akan membuat kaki sedikit capek, Di perjalanan melewati anak tangga pengunjung akan bertemu dengan kera yang berkeliaran dan bergantungan di pohon dan kicauan burung.
Sebelum sampai di Air Terjun pengunjung akan melewati sebuah jembatan, jembatan ini terkenal dengan nama jembatan cinta. Menurut mitos bila ada pasangan yang belum menikah melewati jembatan ini dan berhenti ketika melewatinya maka hubungannya tidak akan langgeng. Dari kejauhan pengunjung dapat merasakan gerimis yang berasal dari butiran-butiran air terjun yang terbawa angin.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar