google-site-verification: googlec6be98f9f3e9dde4.html 2017

Rumah Teh Ndoro Donker

Tidak ada komentar
Rumah Teh Ndoro Donker beralamat di Jl. Afdeling Kemuning No. 18 Kemuning, tepatnya di Desa Puntukrejo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Nama Ndoro Donker diambil dari nama orang Belanda yang ahli tentang tanaman, yang hidup di Desa Kemuning dan mengabdikan hidupnya untuk berbagi ilmu tentang tanaman. 

Ndoro Ndonker yang terletak di Lereng Gunung Lawu yang mempunyai udara yang sejuk cocok untuk tempat bersantai bersama keluarga atau dengan teman ditemani dengan secangkir teh sambil menikmati keindahan kebun teh dengan latar Gunung Lawu. Disini tersedia berbagai macam teh yang berasal dari perkebunan teh kemuning.

 Ada beberapa menu teh yang di tawarkan diantaranya teh hitam, teh putih, teh raja, teh aroma inggris (mint, lady grey, earl grey, cemomili, passion fruit), teh herbal. Untuk yang suka es tersedia menu strowberry mint, green tea, lyche, kiwi ace tea, dan masik banyak lagi yang lainnya. Tersedia aneka makanan dan cemilan diantaranya nasi goreng, mie goreng, aneka steack, kare ayam, sup iga, iga bakar, kentang onglong, tahu goreng, tempe goreng, pisang goreng, ketela madu wijen, timus isi keju, dan lain-lain. 

Disini juga tersedia berbagai macam makanan dan souvenir untuk buah tangan seperti mug, teko, gelas minum, daun teh dalam kemasan. Tersedia tempat untuk berselfie bagi yang suka foto. Ndoro donker buka mulai jam 10.00 - 19.00 Wib. 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Jawa Dwipa Heritage Resort & Convention

Tidak ada komentar
Jawa Dwipa Heritage Resort & Convention adalah resort bintang 4 yang letaknya sangat strategis, yang beralamat di Jl. Raya Solo Tawangmangu Km 34 Karangpandan. Hotel yang mengambil tema Candi Majapahit zaman dulu, yang di implementasikan dalam setiap bangunan hotel baik interior maupun eksteriornya. Sehingga tamu seperti dibawa ke zaman dulu. 

Tersedia 23 kamar yang setiap kamarnya didesain unik dengan penampilan natural, lantai kamar terbuat dari kayu yang mirip dengan rumah pohon. Dari dalam kamar dapat melihat indahnya pemandangan alam Gunung Lawu.

Fasilitas yang ada di resort antara lain Restaurant & cafe yang menyajikan menu masakan Indonesia dan China, Arena bermain untuk anak-anak yang nyaman dengan latar belakang Gunung Lawu yang asri dan indah. Kebun binatang mini yang dapat digunakan untuk mengenalkan jenis binatang kepada para pengunjung, seperti burung mutiara, burung rangkong, kancil, landak dan lain-lain. 

Untuk memanjakan tamu yang suka dengan olahraga lari dan jalan santai tersedia jogging track dengan rute mengelilingi resort dengan nuansa pegunungan yang indah dengan udara yang sejuk dan segar. Untuk tamu yang suka dengan kegiatan outdoor tersedia juga di sini yaitu kegiatan outbound  dengan fasilitas dan fasilisator yang bagus, dan atv fun ride dengan rute mengelilingi lereng Gunung Lawu yang berada di sekitar resort. Setelah capai beraktivitas kita bisa istirahat dan berenang di kolam renang outdoor atau sekedar duduk santai di cafe sambil melihat indahnya pemandangan alam yang asri. 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Bunga Krisan

Tidak ada komentar
Bunga Krisan pertama kali di kembangkan di Desa Berjo Kecamatan Ngargoyoso, sehingga Ngargoyoso menjadi sentra penghasil bunga potong khususnya krisan. Sekarang pengembangan bunga krisan sudah meluas ke Tawangmangu. Para wisatawan yang berkunjung ke Tawangmagu seolah-olah disambut oleh deretan bunga krisan.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Buah Stroberi

Tidak ada komentar
Yang istimewa di Kecamatan Tawangmangu selain Air Terjun Grojogan Sewu dan hutan Pinus Cemoro Sewu, ada juga Wisata Memetik Buah Stroberi untuk semua anggota keluarga. Stroberi yang dibudidayakan ada 13 jenis yang memang cocok ditanam didaerah ini.


Yang menarik pengunjung bebas memetik sendiri buah stroberi yang diinginkan, bisa langsung dimakan atau dibawa pulang untuk buah tangan. Pengunjung tidak perlu membayar tiket masuk hanya membayar buah stroberi yang dipetik dan yang dibawa pulang. Buah yang dihasilkan berukuran besar dan rsanya manis. Selain rasanya yang manis memiliki tekstur yang lembut kandungan airnya banyak dan warnanya merah menyala. Masa tanam pohon stroberi bulan juni pada bulan Desember sampai dengan mei masa panennya. Apabila tertarik datang ke Tawangmagu tepatnya di Desa Gondosuli  dan Kalisoro.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Privacy Police

Tidak ada komentar
Kami memahami bahwa anda memerlukan informasi lebih lanjut mengenai kebijakan privasi kami. Jika anda berkeinginan untuk mendapatkan informasi tersebut anda bisa menghubungi kami lewat halaman kontak kami. Pada http://kampungkra.blogspot.co.id
Privasi dari pengunjung adalah sangat penting untuk perhatian kami. Maka dari itu kami memiliki dokumen kebijakan prifasi ini untuk bisa mempermudah dan bisa menguraikan jenis informasi pribadi yang diterima dan dikumpulkan ole http://kampungkra.blogspot.co.id dan juga bagaimana data ini digunakan.
Dokumen kebijakan privasi ini meliputi

File Log

Pada dasarnya seperti situs Web lain kampungkra.blogspot.co.id juga menggunakan file log. File log adalah data yang meyajikan informasi mengenai (1) Protokol internet atau IP alamat, (2) Jenis Browser; (3) ISP atau Internet Service Provider; (4) Waktu cap atau tanggal; (5) Merujuk halaman atau keluar; serta (6) Berapa jumlah klik untuk menganalisis kecenderungan, mengelola situs, melacak gerakan pengguna di sekitar lokasi terkait, dan pengumpulan informasi demografis. Juga perlu diingat bahwa alamat IP dan lain informasi tersebut tidak terkait dengan informasi yang pribadi dari anda.

Cookies dan Web Beacons

kampungkra.blogspot.co.id tidak menggunakan cookies untuk melakukan penyimpanan informasi seperti (1) Tentang preferensi pengunjung; (2) Merekam informasi pengguna tertentu pada halaman mana akses pengguna atau kunjungi; (3) Menyesuaikan konten halaman Web berdasarkan jenis browser yang digunakan pengunjung atau informasi lain yang pengunjung mengirimkan melalui browser mereka.

Double Click DART Cookie

Beberapa hal pokok mengenai kaitannya dengan ini adalah anda bisa mengerti mengenai;
1. Google, sebagai vendor pihak ketiga, bisa menggunakan cookies untuk menayangkan iklan di kampungkra.blogspot.co.id
2. Google juga menggunakan cookie DART, hal ini memungkinkan untuk bisa menampilkan iklan kepada pengguna atau pengunjung berbasarkan kunjungan mereka ke kampungkra.blogspot.co.id dan kebanyakan situs lainnya di internet.
3. Pengguna bisa membatalkan penggunaan cookie DART ini, yaitu dengan mengunjungi iklan Google dan kebijakan privasi jaringan konten di URL berikut ini; google.com/privacy_ads.html

Perlu diketahui server - server iklan pihak ketiga atau jaringan iklan dengan menggunakan teknologi iklan dan link yang muncul di kampungkra.blogspot.co.id mengirim langsung ke broser anda. Mereka secara otomatis bisa menerima alamai IP anda ketika ini terjadi. Teknologi lainnya yang terkait seperti diantaranya; (1) Cookies; (2) Java Script; (3) Web Beacon. Ketiganya juga dapat digunakan oleh jaringan iklan pihak ketiga untuk dapat mengukur efektivitas iklan mereka dan atau untuk personalisasi konten iklan yang nantinya anda lihat. kampungkra.blogspot.co.id tidak memiliki akses ke atau kontrol terhadap cookies yang digunakan oleh pengiklan pihak ketiga.

Anda bisa dan mungkin harus berkonsultasi dengan kebijakan privasi masing - masing dari server iklan pihak ketiga untuk mendapatkan informasi yang lebih rinci tentang praktek mereka serta juga untuk mendapatkan petunjuk tentang cara opt - out dari praktek tertentu. kampungkra.blogspot.co.id dalam kebijakan privasi ini tidak berlaku untuk dan tidak dapat mengontrol kegiatan pengiklan lain atau situs web lain.
Jika anda ingin menonaktifkan cookie, anda bisa melakukannya dengan melalui pilihan browser individu anda. Dan mengenai informasi lebih lanjut mengenai cookie manajemen dengan browser web tertentu dapat anda temukan di situs web masing masing browser.

Revisi


Kebijakan Privasi ini kemungkinan akan mengalami perubahan-perubahan di masa mendatang. Perubahan Kebijakan Privasi baik berupa pembaruan, revisi, penambahan (dan atau pengurangan) akan disajikan di halaman ini. Untuk mengetahui kebijakan-kebijakan terbaru atau terkini, silakan periksa secara rutin halaman Kebijakan Privasi ini.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Contact Us

Tidak ada komentar

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Keadaan Geografis Kab. Karanganyar

Tidak ada komentar
Kabupaten Karanganyar merupakan sebuah Kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan sebelah utara Kabupaten Sragen, sebelah selatan Kabupaten Wonogiri, sebelah timur Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ngawi, sebelah barat dengan Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo dan Kota Surakarta. Kabupaten Karanganyar terletak antara 110o 40” - 110o 7 0” BT  dan 7o 28” - 7o 46” LS. Berada diketinggian antara 80 sampai dengan 2.000 meter di atas permukaan laut (pdpl), sebagian besar berada di rata-rata ± 511 mdpl. Wilayah terendah berada di wilayah Kecamatan Kebakkramat dengan ketinggian ± 80 mdpl, Kemudian Kecamatan Jaten dengan ketinggian ± 90 mdpl, Wilayah tertinggi berada di Kecamatan Tawangmangu dengan ketinggian ± 2.000 mdpl. 

Beriklim tropis dengan temperatur 18o – 31 o C. Suhu terendah barada di Kecamatan Tawangmangu bila musim penghujan mencapai 18o C, sedangkan wilayah tertinggi berada di Kecamatan Colomadu dan Kecamatan Gondangrejo dengan suhu mencapai 31 o C. Curah hujan mencapai 115, 6 hari selama setahun dengan curah hujan rata-rata 7.231, 4 mm. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan februari sampai dengan bulan april, curah hujan terendah terjadi pada bulan agustus dan bulan september.

Kabupaten Karanganyar memiliki luas wilayah 77. 378, 64 ha atau 2, 38% dari luas wilayah Provinsi Jawa Tengah. Terdiri dari tanah sawah seluas 22. 340, 45 ha dan tanah kering seluas 55. 038, 19 ha. Sawah di Kabupaten Karanganyar terdiri dari sawah irigasi teknis dengan luas19. 212, 51 ha dan non teknis  1. 895, 60 ha dan tanpa pengairan seluas 1. 232, 34 ha. Luas tanah yang digunakan untuk perkebunan seluas 3. 622, 16 ha, Sedangkan untuk Hutan Negara seluas 1. 836, 34 ha. Tanah yang diperuntukan untuk lain-lainnya seluas 11. 210, 80 ha. Jenis tanah di Kabupaten Karanganyar variatif, cenderung berjenis litosol coklat kemerahan, komplek andosol coklat, andosol coklat kekuningan, mediteran coklat, mediteran coklat tua, grumosol kelabu, aluvial kelabu, regosol kelabu, litosol, litosol coklat.

Kabupaten Karanganyar terdiri dari daerah datar, bergelombang, curam, sangat curam. Sungai yang mengalir di Kabupaten Karanganyar memiliki lebar yang tidak begitu luas tetapi memiliki aliran yang cukup panjang, yang memiliki aliran sungai dari Ngargoyoso, Jenawi, Tawangmangu dan bermuara di sungai bengawan solo.

Kabupaten Karanganyar terdiri dari 17 Kecamatan meliputi 177 Kelurahan\Desa yang terdiri dari 15 Kelurahan dan 162 Desa. Terdiri dari 1. 091 Dusun, 2. 313 Dukuh, 1. 876 RW dan 6. 358 RT. Kecamatan Jenawi memiliki jumlah Dusun terkecil dengan jumlah 34, Sedangkan Kecamatan Jumapolo memiliki jumlah Dusun terbesar sebanyak 102 Dusun. Kecamatan yang memiliki jumlah Dusun terbanyak adalah Kecamatan Karangpandan sebanyak 197 Dukuh, dan yang memiliki jumlah Dukuh terkecil ada di Kecamatan Tawangmangu. 





Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Sejarah Kabupaten Karanganyar

Tidak ada komentar
Kabupaten Karanganyar adalah sebuah Kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah dengan ibukota Karanganyar. Sekitar 14 km ke sebelah timur Kota Surakarta, Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Magetan disebelah timur, disebelah barat berbatasan dengan Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Sukoharjo, disebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri sedangkan disebelah utara berbatasan dengan Kabupate Sragen. 

Nama Karanganyar yang memberikan nama Raden Mas Said atau Pangeran Samber Nyawa, Nama Karanganyar berasal dari nama Padukuhan yang ada didaerah tersebut. Karanganyar berasal dari Bahasa Jawa yang berarti kewibawaan yang rangkap lahir dan batin untuk mencapai tujuan atau cita-cita baru. Karanganyar sendiri terdiri dari 3 kata yaitu :
  1. Ka artinya Kawibawaning Dipun Gayuh (Kawibawaan yang dicita-citakan)
  2. Rang artinya Rangkepanipun Lahir Bhatin Pulung lan Wahyunipun Sampun Turun Temurun (Rangkapnya Lahir dan Batin, Pulung dan Wahyunya Turun)
  3. Anyar artinya Badhe Nampi Perjanjian Anyar/Enggal Winisudho Jumeneng Mangkunegoro (Akan Menerima Perjanjian Baru yang Diangkat Menjadi Mangkunegoro I)
Asal mula Kabupaten Karanganyar tidak dapat dipisahkan dengan Kerajaan Mataram. Asal usul Karanganyar berasal dari Raden Ayu Diponegoro atau Nyi Ageng Karang saat kecil bernama Raden Ayu Sulbiyah. Beliau adalah istri dari Pangeran Haryo Diponegoro, setelah Pangeran Diponegoro ditangkap Belanda dan diasingkan ke Afrika Selatan. Nyi Ageng Karang menyasingkan diri dan bertapa di hutan belantara. Dalam Pertapaaanya Nyi Ageng Karang mendapat wangsit akan bertemu dengan ksatria yang akan meneruskan sita-citanya ksatria tersebut akan dikawal oleh tiga pengikutnya. Setelah bertemu dengan Raden Mas Said Nyi Ageng Karang menceritakan wangsit yang diterimanya. 

Proses terbentuknya Kabupaten Karanganyar dimulai dari Pemerintahan di Desa Badran Anyar yang kecil, pada masa perjuangan Raden Mas Said pada tahun 1741-1757. Beliau menjadikan beberapa wilayah untuk tempat perlawanan terhadap penjajahan belanda.

Pada Tahun 1847 Kerajaan Mangkunegaran mengadakan tatanan baru, analogi yang berlaku adalah Staatblet 1847 No. 13 yang mulai berlaku pada tanggal 5 Juni 1847. Yang isinya terbentuknya kabupaten Anom Karanganyar, Kabupaten Anom Wonogiri dan Kabupaten Anom Malangjiwan. Dalam pelaksanaan pemerintahan Kabupaten Anom dibentuk kantor urusan pemerintahan, kantor urusan kepolisian, kantor urusan pengadilan, kantor urusan perkebunan. 

Pada Tahun 1917 Rijksblad Mangkunegaran No. 37 dibentuk dengan isi dibentuk 2 kabupaten yaitu Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Wonogiri. 

Berdasarkan Rijksblad Mangkunegaran No. 10 Tahun 1923 Kabupaten Karanganyar dibagi menjadi 3 Wilayah Kawedanan yaitu : Kawedana Karanganyar, Kawedanan Karangpandan dan Kawedanan Jumapolo. Dalam 3 Kawedanan terdapat 14 wilayah Kapanewon yaitu :
  1. Kapanewon Karanganyar
  2. Kapanewon Tasikmadu
  3. Kapenewon Jaten
  4. Kapanewon Kebakkramat
  5. Kapanewon Mojogedang
  6. Kapanewon Karangpandan
  7. Kapanewon Matesih
  8. Kapanewon Tawangmangu
  9. Kapanewon Ngargoyoso
  10. Kapanewon Kerjo
  11. Kapanewon Jumapolo
  12. Kapanewon Tugu
Kapanewon Jatipuro
  1. Kapanewon Jatiyoso
Pada Tahun 1930 Kabupaten dihapusan dan secara administratif dimasukkan kedalam wilayah Kabupaten Kota Mangkunegaran dengan maksud agar pengelolaan perebunan-perkebunan milik Mangkunegaran lebih efisien dan efektif. 

Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945, Presiden RI mengeluarkan Piagam Kedudukan yang menetapkan Sri Susuhunan Paku Buono XII dan Sri Mangkunegaran VIII, sebagai Kepala Daerah Kasunanan Surakarta dan sebagai Kepala Daerah Mangkunegaran. 

Pada akhir Tahun 1945 di Surakarta timbul gerakan anti Swapraja yang berkembang sehingga Karanganyar, Sragen, Boyolali, Klaten, Wonogiri dan kota Surakarta menyatakan lepas dari Pemerintahan Swapraja. Hal ini mendapat tanggapan dari Pemerintah Pusat dengan terbitnya Penetapan Pemerintah No. 16/SD Tahun 1945 yang isinya antara lain menetapkan Daerah-daerah tersebut tergabung dalam Karisidenan Surakarta yang dipimppin oleh Seorang Residen. 

Setelah Proklamasi Kemerdekaan terjadi reorganisasi Pemerintahan Daerah di Indonesia, 3 Kapanewon yang tadinya belum masuk kedalam wilayah Karanganyar dimasukkan ke Karanganyar yaitu : Kapanewon Malangjiwan, Kapanewon Kaliyosa dan Kapanewon Jenawi. Sejak saat itu Kabupaten Karanganyar terdiri dari 17 Kapanewon/ Kecamatan
  1. Kawedanan Wonoharjo terdiri dari : Kecamatan Gondangrejo (gabungan dari bekas Kapanewon Bonorejo dan Kaliyoso), Kecamatan Colomadu.
  2. Kawedanan Karanganyar terdiri dari : Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Tasikmadu, Kecamatan Jaten, Kecamatan Kebakkramat, Kecamatan Mojogedang.
  3. Kawedanan Karangpandan terdiri dari : Kecamatan Karangpandan, Kecamatan Matesih, Kecamatan Tawangmangu, Kecamatan Ngargoyoso, Kecamatan Kerjo, Kecamatan Jenawi.
  4. Kawedanan Jumapolo terdiri dari : Kecamatan Jumantono, Kecamatan Jumapolo, Kecamaatan Jatiyoso, Kecamatan Jatipuro. 
Dengan demikian proses terbentuknya Kabupaten Karanganyar dimulai dari Perjuangan Raden Mas Said pada Tahun 1741-1757, Kemudian dibentuknya Kabupaten Anom pada tanggal 5 Juni 1847, dan kemudian dibentuk Kabupaten Karanganyar pada tanggal 18 Nopember 1917. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Karanganyar Nomor 20 Tahun 1998 tentang Hari Jadi Kabupaten Karanganyar jatuh pada Tanggal 18 Nopember 1917 dengan ibukota Karanganyar. 


        


   

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Srawung Seni Candi

Tidak ada komentar
Srawung Seni Candi adalah doa raya yang dikemas dalam bentuk pentas seni dan diskusi di akhiri dengan pembagia bibit tanaman. Srawung Seni Candi ingin mengangkat nilai-nilai luhur dari Candi Sukuh, Kebudayaan masyarakat sekitar Candi dan untuk pelestarian alam sekitar Lereng Lawu dan untuk menghidupkan Candi Sukuh agar dapat menarik wisatawan, agar Candi Sukuh dapat dikenal oleh masyarakat luas. Srawung Seni Candi diselenggaraan setahun sekali setiap akhir tahun.

Srawung Seni Candi ingin menghidupkan kembali Candi sebagai pusaka dan pustaka bangsa. Sebuag Bangunan Candi diharapkan mampu memberikan kisahnya, nilai-nilai yang terkandung didalannya sebagai inspirasi bagi generasi sekarang dan yang akan datang dalam bentuk nilai-nilai hidup dan karya. Srawung Seni Candi diharapkan mampu menyumbang untuk pelestarian kesenian dan budaya di Indonesia. 

Candi Sukuh dipilih untuk pementasan Srawung Seni Candi karena keindahan bentuk bangunan Candi, mempunyai ruang terbuka yang luas dan tempat-tempat yang berbentu panggung dengan hiasan bebatuan yang sangat artistik sebagai latar belakang pertunjukan. Candi Sukuh juga menghadirkan banyak inspirasi dari relief dan kisah-kisah yang terdapat di bangunan candi. Udara yang dingin dan berkabut dengan hujan yang kadang turun dan keheningan alam  pegunungan merupakan unsur yang memperkuat penampilan para senimam. Unsur-unsur alam merupakan bagian yang penting untuk menciptakan suasana pertunjukan dan memberikan roh disetiap pertunjukan. Bagian bangunan candi tidak hanya digunakan sebagai latar belakang saja tetapi ada interaksi antara seniman dengan bangunan candi. Candi Sukuh tidak hanya berupa bagunan yang pasif tapi seolah-olah ikut dalam setiap pertunjukan, Sehingga penonton tidak memandang bangunan Candi sukuh hanya sebuah bebatuan bersejarah. 

Srawung Seni Candi merupakan acara tahunan yang digelar oleh seniman lokal Karanganyar bekerja sama dengan budayawan, seniman dari dalam negeri dan luar negeri dan juga dengan berbagai instansi. 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Mahesa Lawung

Tidak ada komentar
Upacara Mahesa Lawung di laksanakan di Alas Krendhowahono yang terletak di Kecamatan Gondangrejo. Upacara Mahesa Lawung dilaksanakan setahun sekali pada bulan Rabiul Akhir tepatnya pada hari ke 40 setelah acara Grebeg Maulud, pelaksanaannya selalu jatuh pada hari selasa atau kamis di akhir bulan. Upacara Mahesa Lawung dilakukan untuk menghormati Bhatari Kalayuwati atau Bhatari Durga yang diyakini menjadi menjaga gaib Keraton Surakarta yang berada disebelah utara. Sebelah selatan dijaga Nyi RoroKidul, Sebelah timur Kanjeng Sunan Lawu yang bersemayam di Gunung Lawu, Sebelah Barat Kanjeng Ratu Sekar Kedaton, Kyai Sapu Jagad dan Kyai Sapu Regol bersemayam di Gunung Merapi. 

Prosesi Upacara Mahesa Lawung di mulai dari Keraton Surakarta, Prosesi di mulai dari Dalem Gondorasan,  disini semua sesaji yang berupa makanan,  hasil bumi, kembang tujuh rupa, jajanan pasar, aneka serangga, binatang melata dan binatang berbisa yang sering disebut sebagai sesaji Kutu-kutu Walang Atogo, kelapa muda serta kepala kerbo untuk upacara di persiapkan. Iring-iringan sesaji yang dibawa abdi dalem di bawa menuju Sasono Sewoko untuk melakukan prosesi nyuwun palilah kepada penguasa Keraton Surakarta kemudian sesaji dibawa menuju Siti Hinggil untuk didoakan, setelah selesai didoakan sesaji dibawa menuju Alas Krendhowahono.

Ratusan Abdi Dalem dan Sentono Dalem memakai busana nyaris sama memakai pakaian beskap jangkep lengkap. Atasan beskap, memakai kain jarik sebagai bawahan, blangkon sebagai penutup kepala, memakai kalung samer keemasan dengan plisir berwarna merah dan memakia kerins dibelakang pinggal, tetapi tidak memakai alas kaki bertujuan untuk menghormati tanak sakral ini. Sentono Dalem memakai beskap putih sedangkan Abdi Dalem memakai beskap hitam.

Sesampainya di tengah hutan sesaji diletakkan dipuncak punden yang berada di bawah pohon beringin besar, sesaji yang utama adalah potongan kepala kerbau yang dibungkus dengan kain kafan.
Inti dari Upacara Mahesa Lawung adalah dikuburnya kepala kerbau di dekat punden setelah acara selesai tetapi bukan hanya kepala kerbau saja yang dikubur kaki dan jeroannya juga. Dan sesaji yang lainnya dibagi-bagikan kepada para peserta upacara.

Tidak sembarang kerbau bisa digunakan dalam ritual sakral ini. Kerbau yang digunakan harus kerbau jantan yang belum pernah kawin dan belum pernah dipekerjakan. Pemilihan kepala kerbau sebagai inti dari acara ini karena kerbau adalah lambang dari kebodohan, dengan mengubur kepala kerbau diharapkan dapat memberantas kebodohan. Selain menjadi simbol untuk meberantas kebodohan juga simbol memberantas sifat-sifat buruk yang ada pada diri manusia, seperti sifat yang dimiliki kerbau sebagai hewan pemalas dan acuh tak acuh pada lingkungan sekitarnya. Diharapkan dengan diadakan upacara ini dapat terciptanya keharmonisan kehidupan manusia dan alam semesta. Dalam Bahasa Jawa kerbau bujang mempunya sebutan atau istilah Joko Umbaran.

Upacara Mahesa Lawung digelar selain untuk simbol memberantas kebodohan juga untuk memperingati perpindaha Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dari Kartosura ke Solo. Menurut cerita Alas Krendhowahono merupakan tempat yang digunakan Raja-Raja Mataram untuk menyepi dan bersemedi guna mendapatkan petunjuk atau wangsit. 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Astana Mangadeg

Tidak ada komentar
Astana Mangadeg merupakan komplek pemakaman para penguasa Istana Manggunegaran, yang menjadi salah satu pecahan dari Kerajaan Mataram. Astana Mangadeg berada di ketinggian 750 di atas permukaan laut terletak diperbukitan Gunung Lawu, tepatnya di Desa Karang Bangun Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar. 

Raja Mangkunegaran yang dimakamkan di sana adalah Raja Mangkunegara I yang bernama Kanjeng Pangeran Adi Pati Arya Sri Mangkunegara I, terkenal dengan nama Raden Mas Said atau Pangeran Samber Nyawa yang memiliki kesaktian yang luar biasa dan gigih melawan penjajah Belanda. Yang diakhiri dengan perdamaian dengan perjanjian Salatiga pada tanggal 17 Maret Tahun 1957.

Perjalanan menuju Astama Mangadeg terasa menyegarkan karena lebatnya daun dan pepohonan yang besar dan suara kicauan burung yang akan menemani pengunjung. Gemericik air terdengar sampai kepuncak pukit, sejauh mata memandang lerlihat hamparan bukit yang hijau dikelilingi hamparan persawahan penduduk yang terlihat ijo royo-royo.

Ditengah perjalanan pengunjung akan mendapati sebuah tugu sebagai penanda Makam Astana Mangadeg. Yang letaknya ditengah-tengah antara kantor pengelola dan puncak. Disebelah tugu ada ruang yang biasa digunakan untuk bertapa, dan dibelakangnya terdapat jalan masuk menuju Astana Mangadeg.

Sebelum masuk pengunjung diwajibkan untuk meninta izin kepada pihak pengelola. Surat izin itu yang akan digunakan untuk masuk ke komplek Makam. Tidak ada tiket masuk tetapi ada kota amal yang dapat digunakan pengunjung untuk beramal. Pengunjung diwajibkan berbusana rapi dan untuk wanita memakai jarik. Ada laranga bagi pengunjung mengambil gambar/foto di komplek makam.

Makam Pangeran Samber Nyawa terletak di tengah sebelah kiri berselimut kain putih diruang terpisah, di sebelah kirinya makam istri-istrinya. Makam Pangeran Mangkunegara II terletak di sebelah wetan sedangkan Makam Pangeran Mangkunegara III terletak di sebelah kulon. Jika diperhatikan sekitar makam utama ada makam yang di golongkan menurut mangkat, kedekatan dengan keluarga keraton sampai dengan abdi dalem.

Di tempat inilah beliau merumuskan doktrin perjuangan yang di sebut Tri Darma yang berisi:

  1. Rumangsa Melu Handarbeni (Merasa Ikut Memiliki)
  2. Wajib Melu Hangrungkepi (Wajib Ikut Mempertahankan)
  3. Mulat Sariro Hangrasa Wani (Berani Bermawas Diri)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Taman Hutan Raya K.G.P.A.A Mangkunagoro I

Tidak ada komentar
Taman Hutan Raya atau yang sering disebut Tahura merupaka kawasan pelestarian alam untuk penunjang pendidikan dan pariwisata. Tahura terletak di Dusun Sukuh Desa Berjo Kecamatan Ngargoyoso tepatnya di kaki Gunung Lawu dengan ketinggian ± 1.200 m dpl. Merupakan satu-satunya taman hutan raya di Provinsi Jawa Tengah. Tahura dikelola oleh Balai Penelitian Tumbuhan dan Pengelolaan Taman Hutan Raya (BPTP Tahura), yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah. 

Di Tahura terdapat berbagai jenis flora terdiri dari berbagai jenis vegetasi endemik dan fauna yang sebagian merupakan fauna langka yang berjumlah sekitar 34 binatang. Keanekaragaman flora dan fauna dapat dikembangkan sebagai media pendidikan dan penelitian juga dapat di gunakan sebagai gudang ilmu pengetahuan. 

Tahura sebagai tempat wisata memiliki fasilitas yang memadai seperti area parkir yang luas, mck, mushola, juga tersedia villa bagi pengunjung yang ingin menginap. Terdapat arena bermain yang cukup luas cocok untuk rekreasi bersama keluarga. Wisata yang di tawarkan di Tahura seperti wisata alam, wisata satwa, wisata menanam, wisata berkuda, camping ground, outbond, wisata snapshoot, wisata memanah dan wisata religi. Terdapat juga jalur pendakian menuju ke puncak lawu. 

Di dalam kawasan Tahura terdapat Situs Cemoro Bulus dan Sendang Raja yang merupakan peninggalan zaman dulu. Situs Cemoro Bulus adalah sebuah Arca Kura-Kura yang masih ada kaitannya dengan Candi Suuh. Dalam mitologi Hindhu Arca Kura-Kura melambangkan Bhur Loka atau Alam Bawah yaitu Dasar Gunung Mahameru. Ada juga yang mengatakan Situs Cemoro Bulus merupakan portal gaib menuju puncak lawu. Sendang Raja adalah sumber mata air peninggalan zaman dulu yang ditemukan oleh Pengelola Tahura. 


Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Taman Balekambang

Tidak ada komentar
Taman Balekambang yang berlokasi di Jl. Balaikambang Kalisoro Kecamatan Tawangmangu, sebenarnya sudah ada sejak dulu karena wahananya kurang menarik sehingga kurang diminati. Oleh karena itu pengelola mengubah taman agar lebih menarik dengan konsep yang baru. Sekarang Taman Balekambang terkenal dengan nama Taman Miniatur Ikon Dunia dengan megusung konsep 1001 selfi. Di Taman Balekambang terdapat miniatur ikon wisata dari berbaga negara di dunia yang terkenal diantaranya Candi Borobudur dari Indonesia, Patung Spink dari Mesir, Patung Singa lambang Negara Singapura, Colosseum dan Menara Piza dari Italia, Tembok Besar China, Gunung Fuji Jepang, Menara Eifel dan Monumen Arc De Triomphe dari Perancis, Bukit Hollywood Amerika. Setiap ikon dibuat mini agar pengunjung dapat merasakan sensasi keliling dunia.

Selain itu ada juga permainan fliying fox, paint ball, high rope, water bridge. Pengelola juga menyediaan kendaraan outdor yang dapat digunakan untuk berkeliling seperti sepeda lipat, ATV dan skuter.

Setelah lelah berkeliling pengunjung dapat beristirahat disekitar air terjun dan sungai buatan. Aliran sungai terlihat seperti alami karena dikelilingi oleh rerumputan dan pepohonan. Bila kita berkunjung ke Taman Balekambang pejunjung tidak akan merasa bosan karena pengelola menambahkan ikon baru dalam beberapa bulan. 




Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Waduk Delingan

Tidak ada komentar
Waduk Delingan atau Waduk Tertomarto adalah sebuah danau buatan yang sudah ada pada zaman penjajahan Belanda, sekarang Waduk Delingan berada di bawah kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo. Waduk Delingan terletak di jalan Raya Karanganyar - Mojogedang Km 5 tepatnya di Desa Delingan Kecamatan Karanganyar. Waduk Delingan di bangun pada tahun 1923 memiliki luas 185 hektare dan sudah mengalami beberapa kali pemugaran. Waduk ini dibangun untuk irigasi bagi pertanian di daerah Delingan dan sekitarnya.


Waktu yang tepat untuk berkunjung adalalah dipagi hari karena pengunjung dapat menyaksikan sunrise yang indah. Jika cuaca cerah pengunjung dapat melihat refleksi matahari terbit yang dipantulkan secara sempurna oleh Waduk Delingan, karena waduk yang terletak di tengah-tengah perbukitan dan persawahan maka pengunjung  juga dapat melihat hutan yang lebat, persawahan yang luas dan Gunung Lawu yang menjadi latar dibelakangnya. Gunung Lawu dapat terlihat dengan jelas bila kita duduk di pinggir waduk dan menghadap ketimur, Gunung Lawu terlihat jelas berada di tengah-tengah waduk. Untuk bisa melihat air waduk pengunjug harus menaiki anak tangga terlebih dahulu. Bila datang di pagi hari kita juga dapat lari pagi atau berjalan-jalan  di sepanjang pinggir waduk dan menghirup udara yang segar.

Fasilitas yang terdapat di Waduk Delingan diantaranya tempat parkir yang luas, mushola, kamar mandi, bungalo yang terdapat di pinggir waduk, warung makan. 


Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Situs Watu Kandang

Tidak ada komentar
Situs Watu Kandang terletak di Dukuh Ngasinan Lor,  Desa Karangbangun, Kecamatan Matesih. Terletak di sekitar persawahan di tepi jalan raya Mangadeg Tawangmangu. Situs Watu Kandang merupakan situs peninggalan zaman Megalithikum, Para ahli arkeologi berpendapat Situs Watu Kandang berasal dari masa Megalitik Tua. 

Situs Watu Kandang berupa bangunan temu gelang yaitu sekelompok batu yang disusun dalam bentuk formasi temu gelang oleh penduduk sekitar di sebut watu kandang. Struktur batu temu gelang yang terdapat di Situs Watu Kandang ada be
berapa macam diantaranya berbentuk persegi panjang, oval dan tidak beraturan, ada yang berukuran besar dan kecil. Juga di temukan adanya menhir yaitu batu tegak yang didirikan sebagai lambang arwah nenek moyang, dan juga kursi batu atau tahta batu yaitu bangunan menyerupai kursi terdiri dari bagian sandaran dan alas yang disusun dari lempengan-lempengan batu. 

Bentuk Situs Watu Kandang
  • Punden Berundak yaitu berupa batu yang berdiri condong sehingga seperti punden berundak yang biasanya disembah sebagai nenek moyang mereka.
  • Menhir yaitu berupa batu besar yang berdiri tegak seperti tugu
  • Dolmen yaitu batu yang berbentuk seperti meja di tengah-tengah batu yang lainnya, di perkirakan sebagai tempat meletakkan sesaji untuk roh nenek moyang.
  • Lumbung Batu yaitu batu yang berbentuk besar  dan lebar, tengahnya berbentuk cekung dan dalam, diperkirakan tempat mengupasan kulit padi. 
  • Gerabah dengan ditemukannya berbagai manik-manik yang terbuat dari tanah liat
  • Kubur Batu yaitu tempat untuk meletakkan jenazah yang berbentuk persegi empat 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Telaga Madirda

Tidak ada komentar
Telaga Madirda terletak di Dusun tlogo, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Telaga Madirda merupakan suatu keindahan yang tersembunyi, yang berada dilembah diantara perbukitan lereng Gunung Lawu, sehingga Telaga Madirda seperti sendang atau danau dengan latar belakang bukit yang indah. Perjalanan menuju Telaga Madirda kita akan dimanjakan dengan indahnya alam dan sejuknya udara khas pegunungan. Telaga Madirda termasuk dalam rute golden tracking Candhi Sukuh - Grojogan Sewu.

Telaga Madirda memiliki air yang jernih sehingga kita bisa melihat ikan, ular yang sedang berenang, lumut dan dasar danau dapat terlihat dengan jelas. Telaga terlihat lebih indah karena dikelilingi oleh hutan pinus

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Air Terjun Parang Ijo

Tidak ada komentar
Air Terjun Parang Ijo terletak di Lereng Gunung Lawu tepatnya di Desa Girimulyo Kecamatan Ngargoyoso. Air Terjun Parang Ijo mempunyai ketinggian kira-kira 50 m berada di ketinggian sekitar 1.000 mdpl. 

Untuk sampai dilokasi Air Terjun kita menuruni tangga yang tidak begitu banyak, kemudian melewati jembatan yang dibawahnya mengalir air yang berasal dari air terjun parang ijo. Kita juga disambut dengan sepasang arca penjaga yang menandakan sudah sampai di lokasi air terjun. Air terjun parang ijo tidak begitu besar tetapi memiliki aliran air yang cukup deras. Walaupun air terjunnya tidak terlalu besar tetapi cukup indah dipandang dengan hamparan pohon yang hijau dan sungai yang mengalir dengan jernih. 

Disini selain menikmati indahnya air terjun yang alami juga sudah tersedia fasilitas untuk memanjakan pengunjung. Tersedia kolam renang dan taman bermain untuk anak-anak, Gazebo dan gardu pandang yang dapat digunakan untuk bersantai dan dapat melihat indahnya karanganyar dari atas. Pengunjung yang ingin mencoba adrenalin terhadap ketinggian bisa mencoba naik flying fox. Pengunjung yang ingin kepuncak tersedia anak tangga yang lumayan panjang yang dapat digunakan untuk jalur naik kepuncak, juga tersedia gazebo yang dapat digunakan untuk beristirahat dan memandang keindahan alam. 

Terdapat Arca Saraswati yang menjadi kepercayaan Umat Hindhu yang dibawahnya terdapat relief Lingga dan Yoni yang menjadi simbol pria dan wanita, yang letaknya disebelah kanan jalur gardu pandang.

  

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Air Terjun Grojogan Sewu

Tidak ada komentar
Air Terjun Grojogan Sewu terletak di Lereng Lawu tepatnya di Desa Sepanjang Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Air Terjun Grojogan Sewu bagian dari Hutan Wisata Grojogan Sewu. Hutan wisata ini memiliki luas 20 Ha, Ditumbuhi berbagai jenis pohon dan juga sekelompok kera jinak.

Nama Air Terjun Grojogan Sewu berasal dari Seribu Pecak kaki orang dewasa, ukuran jarak yang digunakan pada zaman dulu. Air Terjun Grojogan Sewu tidak berjumlah sewu/seribu, tetapi ada beberapa titik air yang dapat dinikmati. Debit air terjun cukup besar walaupun musim kemarau air yang mengalir cukup besar, ini juga yang menjadi sebab di sebut dengan Air Terjun Grojogan Sewu. Air Terjun tertinggi mencapai sekitar 80 M, ada juga air terjun yang tidak terlalu tinggi tetapi pancaran airnya dapat menyebar membentuk cabang-cabang. Pada musim penghujan sekitar tebing akan dihujani dengan air terjun tetapi pada musim kemarau banyak air terjun yang tidak mengalir. 

Air Terjun Grojogan Sewu terletak di lereng Gunung Lawu yang merupakan gunung tertinggi ketiga di Jawa Tengah. Pemandangan alam yang indah dan udara yang sejuk dan segar akan menyambut kedatangan kita di Air Terjun Grojogan Sewu. 

Untuk masuk ke Wisata Air Terjun Grojogan Sewu ada 2 pintu masuk, yang berada di bagian bawah dan di bagian atas. Pengunjung yang menggunaka mobil dan bus lebih memilih penggunakan pintu  masuk bagian atas. 

Sebelum sampai di Air Terjun pengunjung harus melewati anak tangga yang akan membuat kaki sedikit capek, Di perjalanan melewati anak tangga pengunjung akan bertemu dengan kera yang berkeliaran dan bergantungan di pohon dan kicauan burung. 

Sebelum sampai di Air Terjun pengunjung akan melewati sebuah jembatan, jembatan ini terkenal dengan nama jembatan cinta. Menurut mitos bila ada pasangan yang belum menikah melewati jembatan ini dan berhenti ketika melewatinya  maka hubungannya tidak akan langgeng. Dari kejauhan pengunjung dapat merasakan gerimis yang berasal dari butiran-butiran air terjun yang terbawa angin. 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar